Cerita Sex : Di Antri Ya Om 2

Cerita Sex : Di Antri Ya Om 2

Suatu hari aku mendapat tugas kantor untuk mengikuti meeting di di Bagor dan Sukabumi. Selesai meeting di Bogor, aku melanjutkan perjalananku ke arah Sukabumi. Aku menggunakan angkutan umum karena kantor hanya memberi uang transport dan akomodasinya saja sehingga aku harus menggunakan kendaraan umum. Di perempatan Ciawi aku menunggu kendaraan umum yang menuju kearah Sukabumi. Saat itu sudah magrib. Tiba2 ada sedan yang menepi dan seseorang keluar dari sedan tersebut, om om keren. Dia nyamper aku. "Mo ke Sukabumi ya neng". "Kok neng si". "Bisnya gak tau namanya si. Aku Ardi", katanya sambil ngulurin tangannya. "Inez". Tanganku dijabatnya sambilnglik2 telapak tanganku. "Ih tangannya ja dah genit palagi orangnya ya". Dia senyum. "Inez tau jalan ke Selabintana gak". "Tau om". "Tunjukin jalannya bisa gak, sekalian ikut". "Bole om". Dia bantu angkat tas bawaanku ke mobil. Didalem mobil ada om satu lagi. Aku dikenalin ma temennya, Beni. Mereka berdua duduk didepan, aku dibelakang. Setelah berbasa basi, om Beni lansung menjalankan mobilnya ke arah Sukabumi. "Kamu ke ke Sukabumi mau ngapain", tanya om Beni. "Aku mo miting cabang om, tadi dah miting cabang di Bogor". "Wah keren dong miting terus, dah bos ya". "Lo bos masa nunggu kendaraan umum si om". "Trus kok kamu yang miting bukan bosnya". "Ya miting teknis kerjaan, jadi aku yang disuru om". "Wah canggih dong, ngerti teknis segala". "Biasa aja kok om". "Mang kerjaannya apa". "Komputer gitu deh. Om mo ngapain ke Sukabumi". "Kita berdua ada bisnis, eh gak taunya ketemu kamu. Kamu nginep bareng kita aja, hemat kan. Kamu pulang ke Jakartanya kapan?" Wah to the point banget ni om2, pikirku. Kebayang nginep bareng mereka pastinya aku dientot bergantian, ngebayangin itu napsuku timbul. "Boleh aja om, aku pulang besok sore abis miting". "Ya bareng kita aja lagi, kita juga balik ke Jakarta besok sore, lepas magrib kaya hari ini lah. Call aja, nanti disamperin". 

Di perjalanan, kita mampir ke warung Sunda untuk mengisi perut. Jalan ke Sukabumi jelek kwalitasnya dan macet pula sehingga sampe Sukabumi sudah malem. Aku nunjukin jalannya ke Selabintana. "Wah adem ya hawanya, enak ni kalo da yang ngangetin", kata om Beni. "Kompor om, bukan cuma anget tapi panas". Mereka tertawa aja. Di hotel, mereka membook 2 kamar yang ada connecting doornya. Makin jelaslah rencananya, mereka akan ngentotin aku bergantian. 

Aku sekamar dengan om Beni, om Ardi di kamar sebelah. om Beni segera masuk kamar mandi, sementara aku rebahan saja di ranjang, napsuku makin berkobar karena ngebayangin sebentar lagi aku akan diantri mereka berdua. om Beni keluar dari kamar mandi hanya melilitkan anduk di pinggang saja, kelihatannya penisnya menonjol, kayanya sih udah ngaceng berat. Dia duduk disebelahku di ranjang dan mencium pipiku. "Nez, ladenin aku ya". "Iya om, kayanya punya om gede banget ya". Dia gak jawab, langsung aja mulai meremes toketku dari luar, kayanya dia udah gak tahan napsunya sehingga gak kasi kesempatan aku mandi lagi. Kupikir, ya abis dientot aja mandinya. Bajuku dibukanya sehingga aku hanya mengenakan bra dan celana jin saja. Tangannya kembali meremas2 toketku. Aku menggelinjang, nikmat. Dia langsung melepas kaitan braku sehingga terbukalah toketku, siap untuk diremas dan diemut lebih lanjut. Pentilku langsung menjadi sasaran, diemutnya sambil meremas toketku. "Nez, toketmu asik gini, napsuin deh", katanya sambil terus meremas dan mengisep pentilnya. "Asik gimana om, kan kecil". Dia gak jawab malah ritsluiting jinku dibukanya, aku mengangkat pantatku sedikit supaya dia bisa melepaskan jinku yang ketat. CDku juga langsung dilepasnya sehingga aku sudah bertelanjang bulet. Jembutku menjadi sasaran selanjutnya, kemudian salah satu jarinya sudah mengelus2 Vaginaku. Otomatis aku mengangkangkan pahaku sehingga dia mudah mengakses Vaginaku lebih lanjut. 

Aku melepas lilitan handuknya, segera penisnya yang besar, panjang dan sangat keras aku genggam dan kocok2. "Nez diemut dong". Kepalanya kujilat2 sebentar kemudian kumasukkan ke mulutku. Segera kekenyot pelan2, dan kepalaku mengangguk2 memasukkan penisnya keluar masuk mulutku, enyotannya jalan terus. "Ah, enak Nez, baru diisep mulut atas aja udah nikmat ya, apalagi kalo yg ngisep mulut bawah". Tangannya terus saja mengelus2 Vaginaku yang sudah basah karena napsuku sudah memuncak. "Nez, kamu udah napsu banget ya, Vagina kamu udah basah begini". penisnya makin seru kuisep2nya. 

Tiba2 dia mencabut penisnya dari mulutku dan segera menelungkup diatas badanku. "Polosan aja ya Nez dimasukinnya". "Iya om, biar kerasa kalo om ngecret". "Wah bole ngecret didalem ya Nez, asik banget ni". penisnya diarahkan ke Vaginaku, ditekannya kepalanya masuk ke Vaginaku. terasa banget Vaginaku meregang kemasukan kepala penisnya yang besar, dia mulai mengenjotkan penisnya pelan, keluar masuk Vaginaku. Tambah lama tambah cepat sehingga akhirnya seluruh penisnya yang panjang ambles di Vaginaku. "Enak om, penis om bikin Vagina aku sesek, dienjot yang keras om". lenguhku keenakan. Enjotan penisnya makin cepat dan keras, aku juga makin sering melenguh kenikmatan, apalagi kalo dia mengenjotkan penisnya masuk dengan keras, nikmat banget rasanya. 

Gak lama dienjot aku udah merasa mau nyampe, "Om lebih cepet ngegenjotnya dong, aku udah mau nyampe", rengekku. "Cepat banget Nez, aku belum apa2", jawabnya sambil mempercepat lagi enjotan penisnya. Akhirnya aku menjerit keenakan "Om , aku nyampe om , aah", aku menggelepar2 kenikmatan. Dia masih terus saja mengenjotkan penisnya keluar masuk dengan cepat dan keras. 

Tiba2 dia mencabut penisnya dari Vaginaku. "Kok dicabut om, kan belum ngecret", protesku. Dia diem saja tapi menyuruh aku menungging di pinggir ranjang, rupanya dia mau gaya dogi. Segera penisnya ambles lagi di Vaginaku dengan gaya baru ini. Dia berdiri sambil memegang pinggulku. Karena berdiri, enjotan penisnya keras dan cepat, lebih cepat dari yang tadi, gesekannya makin kerasa di Vaginaku dan masuknya rasanya lebih dalem lagi, "Om, nikmat", erangku lagi. Jarinya terasa mengelus2 pantatku, tiba2 salah satu jarinya disodokkan ke lubang pantatku, aku kaget sehingga mengejan. Rupanya Vaginaku ikut berkontraksi meremas penis besar panjang yang sedang keluar masuk, "Aah Nez, nikmat banget, empotan Vagina kamu kerasa banget", erangnya sambil terus saja mengenjot Vaginaku. 

Sementara itu sambil mengenjot dia agak menelungkup di punggungku dan tangannya meremas2 toketku, kemudian tangannya menjalar lagi ke itilku, sambil dienjot itilku dikilik2nya dengan tangannya. Nikmat banget dienjot dengan cara seperti itu. "Om , nikmat banget, aku udah mau nyampe lagi. Cepetan enjotannya om", erangku saking nikmatnya. Dia sepertinya juga udah mau ngecret, segera dia memegang pinggulku lagi dan mempercepat enjotan penisnya. Tak lama kemudian, "Om aku mau nyampe lagi, cepetan dong enjotannya, aah", akhirnya aku mengejang keenakan, aku nyampe lagi. Gak lama kemudian dia mengenjotkan penisnya dalem2 di Vaginaku dan terasa pejunya ngecret. "Nez, nikmat banget", diapun agak menelungkup diatas punggungku. 

Karena lemas, aku telungkup diranjang dan dia masih menindihku, penisnya tercabut dari Vaginaku. "Om, nikmat deh, sekali enjot aja aku bisa nyampe 2 kali. Abis ini giliran om Ardi ya". "Iya", jawabnya sambil berbaring disebelahku. Aku memeluknya dan dia mengusap2 rambutku. "Kamu pinter banget muasin lelaki ya Nez". Aku hanya tersenyum, "Om, aku mau ke kamar mandi, lengket badan rasanya", akupun bangkit dari ranjang dan menuju ke kamar mandi. 

Selesai membersihkan diri, aku keluar dari kamar mandi telanjang bulat, kulihat om Ardi sudah berbaring diranjang hanya mengenakan celana pendek. Kulihat penisnya menonjol, rupanya dia sudah ngaceng berat menunggu gilirannya mengentoti aku. Aku tersenyum saja dan berbaring disebelahnya. "Tadi di mobil kom om diem aja si". ":Ku cuma ngebayangin nikmatnya ngentot ma kamu Nez". "Ih omes". Dia cuma tersenyum dan segera mencium bibirku dengan penuh napsu. penisngnya keelus2 dari luar celananya. Lidahku dan lidahnya saling membelit dan kecupan bibir berbunyi saking hotnya berciuman. Tangannya juga mengarah kepahaku. Aku segera saja mengangkangkan pahaku, sehingga dia bisa dengan mudah mengobok2 Vaginaku. Sambil terus mencium bibirku, tangannya kemudian naik meremas2 toketku. Pentilku diplintir2nya, Om pinter deh bikin aku napsu lagi". Tanganku segera membuka kolor celananya dan segera mengocok penisnya yang sudah keras banget. Dia segera melepaskan celananya sehingga sama2 bertelanjang bulat. 

Kemudian ciumannya beralih ke toketku. Pentilku yang sudah mengeras segera diemutnya dengan penuh napsu, "Om, nikmat om". Diapun menindihku sambil terus menjilati pentilku. Jilatannya turun keperutku, kepahaku dan akhirnya mendarat di Vaginaku. "Aah, enak banget om, belum dientot udah nikmat banget". Aku menggeliat2 keenakan, tanganku meremas2 sprei ketika dia mulai menjilati Vagina dan itilku. Pahaku tanpa sengaja mengepit kepalanya dan rambutnya kujambak, aku mengejang lagi, aku nyampe sebelum dientot. Dia pinter banget merangsang napsuku. Aku telentang terengah2, sementara dia terus menjilati Vaginaku yang basah berlendir itu. 

Dia bangun dan kembali mencium bibirku, dia menarik tanganku minta dikocok penisnya. Dia merebahkan dirinya, aku bangkit menuju selangkangannya dan mulai mengemut batangnya. "Nez, kamu pinter banget sih, dia memuji. Cukup lama aku mengemut penisnya. Sambil mengeluar masukkan di mulutku, kepalanya kuisep kuat2. Dia merem melek keenakan. 

Kemudian aku ditelentangkan dan dia segera menindihku. Aku sudah mengangkangkan pahaku lebar2. Dia menggesek2kan kepala penisnya di bibir Vaginaku, lalu dienjotkan masuk, "Om, enak, erangku. Dia mulai mengenjotkan penisnya keluar masuk pelan2 sampai akhirnya blees, penisnya nancep semua di Vaginaku. "Nez, Vaginamu sempit banget, padahal barusan kemasukan penis om Beni ya". "enak kan om, abis penis om gede banget sampe Vagina aku kerasa sempit", jawabku terengah. Dia mulai mengenjotkan penisnya keluar masuk dengan cepat, bibirku diciumnya. "enak om", erangku keenakan. Enjotannya makin cepat dan keras, pinggulku sampe bergetar karenanya. Terasa Vaginaku mulai berkedut2, "Om lebih cepet om, enak banget, aku udah mau nyampe om", erangku. "Kok cepet Nez". "Abisnya penis om enak banget sih gesekannya". Enjotannya makin keras, setiap ditekan masuk amblesnya dalem banget rasanya. Itu menambah nikmat buat aku, "Terus om, enak". Toketku diremas2 sambil terus mengenjotkan penisnya keluar masuk. "Terus om, lebih cepat om, aah, enak om, jangan brenti, aakh...", akhirnya aku mengejang, aku nyampe, nikmat banget rasanya. Padahal dengan om Beni, aku udah nyampe 2 kali, nyampe kali ini masih terasa nikmat banget. Kayanya lebi pinter om Ardi muasin cewek. 

Aku memeluk pinggangnya dengan kakiku, sehingga rasanya makin dalem penisnya nancep. Vaginaku kudenyut2kan meremas penisnya sehingga dia melenguh, "Enak Nez, empotan Vagina kamu hebat banget, aku udah mau ngecret, terus diempot Nez", erangnya sambil terus mengenjot Vaginaku. Akhirnya bentengnya jebol juga. Pejunya ngecret dalam Vaginaku, banyak banget kerasa nyemburnya "Nez, aakh, aku ngecret Nez, nikmatnya Vagina kamu". Dia menelungkup diatas badanku, bibirku diciumnya. "Trima kasih ya Nez, kamu bikin aku nikmat banget". 

Setelah penisnya mengecil, dicabutnya dari Vaginaku dan dia berbaring disebelahku. Aku lemes banget walaupun nikmat sekali. Tanpa terasa aku tertidur disebelahnya. Aku terbangun karena merasa ada jilatan di Vaginaku, ternyata dia sudah terbangun dan kulihat penisnya sudah ngaceng lagi, aku melihat jam, masih subuh. Vaginaku dijilatinya dengan penuh napsu. Pahaku diangkatnya keatas supaya Vaginaku makin terbuka. "Om, nikmat banget jilatannya". Ngantukku sudah hilang karena rasa nikmat itu. Aku meremas2 toketku sendiri untuk menambah nikmatnya jilatan di Vaginaku. Pentilku kuplintir2 juga. "Om, subuh2 gini sudah ngasi enak ke aku", lenguhku. Kemudian itilku diisep2nya sambil sesekali menjilati Vaginaku, menyebabkan Vaginaku sudah banjir lagi. Aku menggelepar2 ketika itilku diemutnya. Cukup lama itilku diemutnya sampai akhirnya kakiku diturunkan lagi keranjang, aku mengangkangkan pahaku karena aku tau sebentar lagi pasti penisnya masuk. "Om, masukin dong, aku udah pengen dientot", rengekku. 

Dia langsung menindih tubuhku, penisnya diarahkan ke Vaginaku. Begitu kepala penisnya menerobos masuk, "Yang dalem om, masukin aja semuanya sekaligus", rengekku karena napsuku yang sudah muncak.Dia langsung mengenjotkan penisnya dengan keras sehingga sebentar saja penisnya sudah nancap semuanya diVaginaku. Kakiku segera melingkari pinggangnya sehingga penisnya terasa masuk lebih dalem lagi. "Ayo om, dienjot dong", rengekku lagi. Dia mulai mengenjot Vaginaku dengan cepat dan keras, uuh nikmat banget rasanya pagi2 gini dientot. enjotannya makin cepat dan keras, ini membuat aku menggeliat2 saking nikmatnya, "Om, enak om, terus om, aku udah mau nyampe rasanya", erangku. Dia tidak menjawab malah mempercepat lagi enjotan penisnya. Toketku diremas2nya, sampe akhirnya aku mengejang lagi, "Om enak, aku nyampe om... aah", erangku lemes. 

Kakiku yang tadinya melingkari pinggangnya aku turunkan ke ranjang. Dia tidak memperdulikan keadaanku, penisnya terus saja dienjotkan keluar masuk dengan cepat, napasnya sudah mendengus2. Vaginaku kukedut2kan meremas penisnya. Dia meringis keenakan. “Nez, terus diempot Nez, nikmat banget rasanya, terus empotannya biar aku bisa ngecret Nez”, pintanya. Sementara itu enjotan penisnya masih terus gencar merojok Vaginaku. Toketku kembali diremas2nya, pentilnya diplintir2nya. “Om, aku kepengin ngerasain lagi disemprot peju om“, kataku. Terus saja penisnya dienjotkan keluar masuk Vaginaku dengan cepat dan keras, sampai akhirnya, “Nez, aku mau ngecret Nez, aah”, erangnya dan terasa semburan pejunya mengisi bagian terdalam Vaginaku. Nikmat banget rasanya disemprot peju anget. Dia ambruk dan memelukku erat2, “Nez, nikmat banget deh ngentot ma kamu”, katanya. S

Setelah beristirahat sebentar, aku segera membersihkan diri dan berpakaian. Setelah makan pagi, aku diantar om Ardi ke tempat mitingku. “Ntar sore kalo udah selesai meeting call saja, nanti kita jemput”, katanya. Kayanya nanti malem bakal berulang lagi kejadian semalam, gak tau aku mesti ngelayani satu2 atau dua2nya sekaligus. Hari itu aku jadi gak bisa konsentrasi di miting, mungkin karena masih kebayang ntar malem bakal nikmat lagi dan juga masih lemes dientot 2 om semalem dan yang pasti juga ngantuk. Tapi akhirnya miting selesai juga menjelang sore hari. Aku mengontak om Ardi, tak lama kemudian datanglah mobilnya menjemputku. Aku duduk didepan disebelah om Beni yang nyopir sedang om Ardi duduk dibelakang. Gak lama setelah mobil jalan, akupun tertidur. Aku terbangun hari sudah gelap, mobil berhenti di warung Sunda yang sama seperti kemarin. Setelah mengisi perut, mobil meluncur lagi ke Jakarta ditengah kemacetan yang berkepanjangan. Ngantuk menyerangku kembali dan akupun tertidur pulas. Aku terbangun ketika mobil berhenti. om Ardi turun dari mobil dan mobil berjalan lagi. “Kemana om Ardi?”, tanyaku. “Biasa, nyari SPG yang montok”, jawab om Beni. “Buat nemenin dia malem ini”. Rupanya aku menjadi jatah dari om Beni, yang tadi malem baru sekali ngentotin aku. 

Mobil memasuki apartment. “Ini rumah om?” “Ini suite kantor”, jawabnya. “emangnya suite beda dengan apartment ya om “, tanyaku gak ngerti. “Sama aja, cuma suite lebih lengkap fasilitasnya dan lebih luas”, jawabnya sambil memarkirkan mobilnya di basement. Aku digandengnya menuju lift, tasku dibawakannya. Dia memijit tombol yang paling atas. “Dipuncak ya om “, tanyaku. “Iya, jadi viewnya bagus kalo malem begini”, jawabnya. “om ngejomblo juga kaya om Ardi”, tanyaku lagi. “Iya lah, ngapain punya istri, kan bisa cari istri sementara, kaya kamu gini”, jawabnya tersenyum. “Aku dan Ardi sering tukar cewek, masing2 kan nyari abg dan kalo udah dientjot dipertukarkan”. “om, kalo cari cewek yang kaya apa”, tanyaku lagi. “Ya yang kaya kamu gini. Imut semuanya tapi napsuin”, jawabnya. Lift berhenti dan pintunya terbuka. Aku digandengnya keluar lift, rupanya langsung masuk ke suite. Suitenya besar, kamarnya aja ada 3, belum ruang tamu dan ruang makan yang luas. Di berandanya ternyata ada pool kecil dan ada gazebonya. Aku meletakkan tasku dimeja dan membuka pintu dan keluar menikmati udara malem. Walaupun di puncak bangunan tapi angin tidak kencang, karena sekeliling tempat terbukanya ada tembok kaca untuk menghalangi angin, hanya tanpa atap sehingga tetap sejuk. 

Aku duduk di gazebonya yang berisikan dipan, tiba2 lampu menyala temaram sehingga suasana menjadi romantis. Lampu didalam pool juga menyala. Dia menghampiriku. “Mau berendem Nez, poolnya sih kecil sehingga susah untuk berenang. Kamu pake daleman bikini gak?” katanya sambil memeluk pundakku. “aku bawa kok om , aku pake sebentar ya”, kataku sambil bangkit menuju kedalem. Di salah satu kamar aku segera melepas pakaianku, mengambil bikini tipisku dari dalem tas dan memakainya. Ketika aku ke gazebo, dia sudah berbaring didipan hanya mengenakan CDnya, penisnya kayanya sudah ngaceng, tampak menggelembung dibalik CDnya. Segera aku berbaring disebelahnya. Diapun merangkul dan mencium bibirku “Nez, ladeni aku melem ini ya sayang, kamu napsuin sekali pake bikini Nez, aku udah mau nancep nih”, katanya. 

Segera tanganku meremas2 penisnya dari luar CDnya, keras sekali, makanya CDnya langsung kulepas. penisnya tegak menjulang, besar, panjang dan keras.Aku segera menjilati kepala penisnya dan kumasukan kepalanya kemulutku. Kuisep2 dan kukeluarmasukkan ke mulutku. Dia terengah2 keenakan, “nikmat banget Nez isepannya, aku udah mau diisep mulut bawah kamu”, katanya. 

Aku segera ditelentangkan dan bra serta CDku diurai ikatannya. Dia menaiki aku dan menggesekkan kepalanya ke Vaginaku yang sudah basah ketika aku ngisep penisnya tadi. Dia tidak langsung menancapkan penisnya ke Vaginaku, malah digesekkan ke itilku. Aku menggeliat2 jadinya, “om masukin aja, katanya sudah mau diempot Vagina aku”, rengekku. Diapun menekan penisnya masuk ke Vaginaku. Terasa banget kepala penisnya yang besar meregangkan Vaginaku dan mendesak masuk. Nikmat banget rasanya. Aku mendesis2 keenakan. Dia terus menekan penisgnya sehingga akhirnya nancep semuanya diVaginaku. “Aah om , enak banget penis om “, erangku. Diapun mulai mengenjotkan penisnya keluar masuk dengan pelan2, makin lama makin cepat. Aku hanya bisa merintih2 keenakan “om nikmat banget om, terusin enjotannya om, yang cepet, yang keras dong ngenjotnya”, rengekku lagi. Makin lama enjotannya makin cepet, aku mengejang2kan Vaginaku sehingga gantian dia yang mendesis2 keenakan, “Nez, kerasa banget empotan Vagina kamu”. enjotannya terus dilakukan dengan cepat dan keras. “enak banget deh dienjot sama om , sssh”. Napasku mulai memburu, toketku diremas2nya, pentilnya yang udah keras diplintir2 manambah kenikmatan buat aku. Aku mengejang2kan Vaginaku mengempot penisnya yang terus keluar masuk dengan cepat dan keras. “om , ssh, enak om, terus om, ssh, aku udah mau nyampe om, ssh”, erangku. “Sebentar lagi Nez, aku juga udah ngerasa mau ngecret nih, ssh”, jawabnya terengah. Dia setengah membungkuk dan mengemut pentilku. Aku makin napsu jadinya, rambutnya kuremas2, “om , engh, ngecretin pejunya dong om, aku pengen ngerasain lagi disemprot peju anget, cepetan om, aku udah mau nyampe, aakh”, kataku menggelinjang keenakan. Enjotan penisnya makin bertubi2. Aku merintih2 keenakan jadinya, Vaginaku jadi mengejang2 dengan sendirinya meremas penisnya yang terus nyodok keluar masuk. “om, enak banget”, erangku sambil menjepitkan kakiku di pinggangnya, sehingga enjotannya makin terasa nancep dalem sekali di Vaginaku. Aku memeluk badannya erat2, “om, nikmat banget penisnya”, rintihku. Akhirnya, “Akh, aku nyampe om, aakh”, aku kelojotan saking nikmatnya. Vaginaku kembali mengejang dengan keras meremas penisnya sehingga diapun gak bisa bertahan lebih lama lagi, “Nez, aku ngecret, aakh”, erangnya. Terasa sekali semburan pejunya yang dahsyat di Vaginaku. Nikmat tapi lemes banget jadinya. 

Setelah isitirahat, dia mencabut penisnya yang sudah lemes dari Vaginaku, penisnya berlumuran pejunya dan lendir Vaginaku. “Nez, mandi yuk”, ajaknya. Akupun bangun dan mengikutinya ke kamar mandi. Dia mengambil minuman dari lemari es dan satu diberikan ke aku. Aku segera minum minuman itu sampe habis, sedikit menyegarkan setelah dienjot abis2an. Dikamar mandi kami saling menyabuni, toketku menjadi sasaran remasan tangannya, akupun gak mau kalah meremas penisnya sambil kukocok2. Hebatnya gak lama kemudian penisnya mulai keras lagi. “om kuat amat sih, baru ngecret sekarang udah mulai ngaceng lagi, abis mandi pasti aku dientot lagi ya om“, kataku. “abis tangan kamu nakal sih, jadi buat ngendorin mesti ditancep diVagina kamu lagi”, jawabnya tersenyum. Tambah lama makin keraslah penisnya sehingga ngaceng sempurna. 

Aku ditunggingkannya, aku bertumpu ditembok kamar mandi, kakiku direnggangkannya dan dia jongkok dibelakangku. Vaginaku dijeliatnya dari belakang, aku kegelian dan napsuku kembali berkobar, “om, aku pengen ngerasain lagi penis om keluar masuk di Vagina aku”, erangku keenakan karena jilatannya sudah menyentuh2 itilku. Dia berdiri lagi dan mengarahkan kepala penisnya ke Vaginaku dari belakang. Dia menekan kepalanya masuk ke Vaginaku dan mulai dienjotnya pelan, sampai akhirnya seluruh penisnya nancep di Vaginaku. Dia mempercepat enjotan penisnya keluar masuk sambil tangannya memelukku dari belakang dan mengkilik2 itilku. Diserang seperti itu aku jadi kelojotan keenakan. Gak lama dienjot dengan cara seperti itu, aku menggelinjang dan mengejang2, “om, aku nyampe om, pinter amat om ngegenjot Vagina aku, sebentar aja aku sudah nyampe”, kataku terengah. 

Aku mulai mengejangkan Vaginaku untuk meremas2 penisnya, dia terus saja mengenjotkan penisnya keluar masuk mengimbangi empotan Vaginaku, “Nez, kamu luar biasa deh, ahli banget kamu muasin aku”, katanya. Dia terus mengkilik2 itilku sambil mengenjotkan penisnya keluar masuk. Napsuku kembali naik lagi, “om terus om, enak banget dienjot sambil dikilik itilku, aakh”, erangku lagi.Cukup lama dia menggenjot Vaginaku dari belakang sampai akhirnya aku nyampe lagi, bersamaan dengan ngecretnya dia. “Aduh om, kuat banget sih, aku sampe lemes deh, tiap ronde aku selalu 2 kali nyampe baru om ngecret. Nikmat banget om.”
setelah dia mencabut penisnya, dia menghidupkan shower lagi untuk membersihkan tubuh kami. Setelah itu, kami saling mengeringkan badan. Keluar dari kamar mandi langsung aku merebahkan diri diranjang, sementara dia keluar, katanya untuk mengambil minuman. Aku sudah ngantuk banget ketika dia kembali membawa 2 cangkir minuman coklat hangat, sesudah kuminum aku langsung tertidur. Aku terbangun sudah siang, dia menyiapkan makan pagi untuk berdua. Setelah mandi dan makan makan, aku diantarkan langsung ke kantor.
Cerita Sex : Di Antri Ya Om 2 | ..... | 5

0 komentar:

Posting Komentar