Permainan di Tepi Pantai

Dhira namanya, cewek di kantor gw. Wajahnya jutek tapi cantik, berjilbab modern dan modis,  gwlitnya langsat dan badannya tinggi langsing. Banyak yang naksir tapi dia jutek dan ketus. Awal a gw naruh hati, karena urusan kerja. Ada beberapa laporan yang a gw harus kroscek ke Dhira. A gw bertanya dan dia marah marah. A gw dimarahi dan dijutekin, tapi a gw berusaha sabar.

Sialnya, Dhira ketus banget sama a gw. Tapi a gw laki laki jantan, pantang buat nyerah. Pdkt  gw la gwkan lewat whatsapp. Pernah a gw sms juga, 29 sms tidak dibalas sama Dhira, telepon apalagi, 140 kali a gw telepon dan dia tidak angkat. A gw sampai frustasi, dan marah.

Pelampiasan gw  gwla gwkan dengan ngocok. A gw suka ngocok membayangkan Dhira, kapan ya bisa memiliki dia. A gw berkhayal.

Satu hari a gw ke Korea, dan  gwbelikan Dhira oleh oleh yaitu jam tangan,. Dia acuh saja menerimanya, tapi perlahan  gwrasakan dia melunak,sms  gw mulai dibalas, dan a gw sudah boleh main ke kosnya.

Dhira pengen banget ke pantai, maka a gw ajak dia, kami rencana menyusur pantai indah ini. Dan ada satu rahasia di pantai ini yang akan  gwtunjukkan pada Dhira, a gw yakin dia akan terpana.

Lanjut nanti ya.

Oke dilanjut.

Pantai ini ada di daerah GK. Rahasia ya. Ada satu pantai yang masih sepi, karena harus melewati bukit,mustahil untuk sampai ke pantai ini kecuali kita menyusur karang saat laut surut dari pantai sebelahnya yang ada akses jalan. Dan jarak dari pantai sebelah adalah 45 menit, berjalan menyusur karang dan berkejaran dengan waktu karena jika air pasang, matilah kita.

Pagi itu  gwjemput Dhira, kami libur hari ini, sarapan soto dulu dan dia berkemas a gw tunggu Dhira di kamar kosnya. A gw bawa tenda, awalnya Dhira nolak kalau harus menginap di pantai, tapi dia mau juga akhirnya.

Dan kita berangkat, cuma naik motor saja, selama di jalan kami ngobrol asik. Jauh juga perjalanan tapi keindahan alam membekas di mata membuat kita lupa lelah. Dhira langsung berlarian di tepian air, sementara a gw memasang tenda dan menyiapkan kayu bakar, untuk buat mie atau air. Sengaja a gw cari lokasi yg sepi, dan cuma ada kami berdua di pantai ini. Setelah semua beres, a gw susul Dhira dan kami bermain air bersama.

Lelah main,  gwlihat langit akan sore, dan waktunya air surut. A gw punya rencana gila, menyisir pantai ini melewati bagian karang yang surut karena air menuju ke pantai rahasia.  gwsampaikan pada Dhira, dia agak ta gwt, karena waktu menyusur kita berkejaran dengan waktu pasang ombak. Bahaya sekali.

Tapi a gw berkeras, oke kata Dhira, kami mulai menyusur karang yang tajam. Harus hati hati. Kadang ombak menyapu dekat sekali dengan kami, a gw pegang erat erat tangan Dhira. Setelah cuma menemui karang selama 45 menit, kami capek. Terbelalak mata kami di depan kami ada pantai kecil di bawah tebing, tak ada akses jalan kecuali menyusur karang seperti kami atau mendaki turuni bukit.

Kami berlari kecil ke pantai rahasia itu. Laut biru, pasir putih, ombak tenang, bayangkan ini seperti di film The Beach nya Leonardo diCaprio. Dhira girang, bahkan memeluk gw.

Tapi kegembiraan kami lenyap, akses jalan lewat pinggir karang tadi tiba tiba tertutup air dan ombak. Dan kami terjebak di pantai kecil ini tak bisa kemana mana, hanya ada gua, dan pantai serta tetesan sumber air tawar dari bukit. Kami harus menunggu sampai esok, dan hari pun mulai gelap.

Dhira panik, tapi a gw bawa kayu bakar di tas, kami masuk sedikit ke dalam gua di karang, dan  gwdirikan tenda cadangan di situ, kayu bakar  gw nyalakan dan  gwrebus air.  gwbuatkan Dhira kopi, dan sekarang betul betul gelap, malam telah datang. A gw masak mie instan dibantu Dhira, dan kami makan mie di pinggiran gua. Debur ombak menghanyutkan suasana.

Kami ngobrol sambil berdiang di api, Dhira nampak cantik.

Mas, Dhira mau pipis katanya. Ya pipis aja, tuh kan di sana juga bisa, kata gw menunjuk pojokan. Temenin kata Dhira, ta gwt gelap. Asik nih batin gw,  gwantar Dhira ke tengah pasir, agak dekat pantai, dan dia pipis di situ, pipis dibawah temaram bintang bulan. Suurrr... a gw bisa dengar suara pipis yang keluar dari lubang mekinya. Dhira lalu mengelap mekinya dengan tisu, gelap sekali, a gw tidak bisa melihat mekinya karena tak ada cahaya.

Dikomen ya, nanti dilanjutin lagi ceritanya,

Oke lanjut, sehabis pipis kami berdiang di depan api unggun lagi, suara deburan ombak kadang terasa menyeramkan. A gw agak ta gwt deburan ombak ini menyapu kami berdua. Tapi rasanya a gw hanya paranoid saja, di sini aman. Jam  gwlirik, jam 22.00. Dhira beberapa kali menguap, kami pelukan mesra di depan api unggun.

Dhira,a gw sayang Loe, kata gw. Dhira juga mas, jawabnya. Lalu kami berpagutan bibir, seperti Rangga dan Cinta di film AADC saat mereka saling melumat bibir di bandara di ending film. Bibir Dhira lembut, bahkan kami mainkan lidah kami. Indahnya.

A gw bantu Dhira melepas jilbab, dan kemudian a gw beri kecupan di leher nya. Dhira memejam mata, sambil menikmatinya. Malam ini terasa tak begitu dingin, mungkin juga karena kami berada dekat api unggun. Dhira rebahan di matras sementara kaosnya sudah terbuka, bh nya juga sudah a gw buka sehingga leluasa a gw memainkan puting susunya dengan jari gw, Dhira nampak lemas menahan geli.

Payudara Dhira tidak besar, tapi pas, kencang dengan puting kecoklatan, sumpah  gwlit Dhira putih. Dengan masih rebahan, kali ini a gw jejalkan kontol gw ke mulut Dhira. Dengan naluri, Dhira langsung melahapnya, di gwlum, dijilat, dan dihisap. Rasanya nikmat sekali,melihat wajah Dhira yang sedang ngemut dan jari lentiknya sesekali mengocok kontol gw.

A gw cabut kontol gw dari mulutnya, pelan tapi pasti mulai  gwbuka retsleting celana Dhirna, kepelorotkan jeans nya, dan Dhira cuma bisa pasrah, dia sudah nggak bisa menolak lagi.

Paha Dhira mulus dan putih,  gwraba pahanya, dan  gwciumi, Dhira cuma bisa mendesah, dan celana dalam Dhira warna krem dengan renda, di bagian tengah a gw lihat ada bercak basah, rupanya dia sudah terangsang, mekinya nampak membentuk gundukan, dan  gwmainkan jari gw di bagian belahannya tanpa membuka cd nya. Lalu  gwkangkangkan kakinya dan pelan  gwlepaskan cd nya.

Meki Dhira ditumbuhi bulu sedikit, nampaknya dia mencu gwrnya, belahannya nampak rapat, dan  gwa gwi ini meki yang indah banget,  gwbuka belahan mekinya dan  gwsentuhkan jari gw ke dalam, a gw maju mundurkan jari gw, rasanya basah di dalam, itil Dhira juga a gw coba tekan dengan jari, dan reaksi Dhira tak karuan, dia menggeliat dan seperti tidak sadar lagi, pelan kedekatkan mulut gw ke meki nya dan  gwjilat jilat lubang mekinya, naik turun lidah gw menyelusur paha, lubang meki dan perut pusar.

Jangan tanya lagi gimana reaksi Dhira, menggelinjang dan mendesah desah tak karuan, a gw fo gwskan lidah gw di mekinya, dan  gwpadukan dengan hisapan di itilnya, berkali kali  gwrasakan cairan bening keluar dari lubang meki Dhira, ini yang disebut cairan kenikmatan seorang cewek.

Rasanya belum puas kalau tidak sekalian menggarap lubang belakangnya Dhira, lubang pantat. A gw ganjal bokong Dhira dengan beberapa bantal, dan bisa leluasa a gw memperla gwkan lobang belakangnya. Jleb jari gw  gwmasukkan ke meki Dhira, jari satu lagi  gwmasukkan anus nya. Mau tahu kelanjutannya? Apa yang akan  gw la gwkan terhadap bokong Dhira?
Permainan di Tepi Pantai | ..... | 5

0 komentar:

Posting Komentar